Bukanlah diri ini seorang ahli hakekat jika masih suka mencela orang lain

Bukanlah diri ini seorang ahli hakekat, jika masih suka mencela orang lain, Iblispun mencela Nabi Adam as disaat diperintahkan sujud dan bukanlah diri ini ahli ma`rifat jika ditawan oleh rasa takut
terhadap sesuatu yang rendah, takut miskin, takut tidak naik jabatan, takut dihina, takut di pecat, takut tak mendapat pekerjaan dan proyek, takut pada kematian, takut bangkrut, takut diacuhkan, sesungguhnya diri ini belum sanggup menomor satukan Allah, pemahaman nilai Tauhid ini tidaklah hanya sebatas teori semata, Ya Allah, Engkau segala apa yang ada pada diri ini, sungguh berasal semata-mata dari-Mu, diri ini bukanlah apa-apa yang tak dapat berdiri sendiri dan sungguh masih jauh tahapan pemahaman diri ini atas nilai tauhid.

Dalam dalam memahami ilmu hakekat hanya sebatas teori semata, maka sesungguhnya bukanlah seseorang itu memahami ilmu hakekat, karena kepemahamannya hanyalah suatu paham keniscayaan semata yang dapat menjerumuskan dan merusak pada dirinya sendiri, sebagaimana banyak ditemukan seorang Mursyid yang mengajarkan Tauhid (Ma`rifatullah) namun hanya memandang dirinya atau kelompoknya saja yang belajar sedangkan diluar mereka dicela bahkan yang sedang melakukan Syariatpun di rendahkan.
Didalam Al Fuaad Fi Nurin (Kemurnian tauhid) "KITAB TANPA RENCONG" bahwa bisa jadi orang yang awam menjalankan Syariat ibadahnya diterima oleh Allah Ta`ala, maka janganlah berputus asa dalam meningkatkan diri dalam hal beribadah kepada Allah Ta`ala sesuai yang di Syariatkan (Sunnah).

Dalam hal ini jika belajar untuk memahami ilmu hakekat (Ilmu Hikmah), maka kenalilah diri sendiri lebih dahulu kemudian pandanglah yang banyak ini, siapa diri dan siapa mereka ?.

Disinilah pentingnya belajar Ilmu Tauhid karena Ilmu paling dasar dalam menjalankan Syariat selanjutnya.

Comments

Popular posts from this blog

Kitab Al Hikam Sesat

Hukum Mengirim Al Fatihah atau menghadiahkan Al Fatihah kepada yang sudah meninggal

Tentang Kebenaran Ilmu Laduni