Dusta seorang Guru Tauhid yang Nampak Mendustakan
Duniacahayahati.blogspot.com Situs tentang Ilmu Ma`rifatullah (Tauhid) Didalamnya banyak mengandung Ilmu Hikmah yang hanya dapat dirasakan oleh orang-orang yang diberikan Ilmu ini.
Dalam mengkaji ilmu ini dalam penyaksian yang terpandang adalah Haq namun bila masih saja yang sholat di cela yang tidak sholat di bangga-banggakan begitu juga sebaliknya,maka nampak dusta dan rusak ilmu hakekat dan ma`rifat pada diri, begitu pandai diri ini mengucapkan :
Abu Bakar r.a, yang disisakan hanya Allah Ta`ala dan Rasulullah, adapun selain itu hartanya disedekahkan tanpa ada yang tersisa sedikitpun sedangkan diri ini sedekah hanya sisa dari jajan, harta hilang sesak dada dan mengumpat, jika ini terjadi pada diri ini dan diri ini adalah : seorang Syeikh, tuan guru, guru besar maka bangunkanlah diri ini, sadarkanlah diri ini dan nasehatilah diri ini bahwa sesungguhnya RUSAKLAH MUROQOBAH, MUHASABAH(1), MUAQOBAH(2) dan MUTABA`AH(3) pada diri dan segeralah tinggalkan diri ini jika tidak sadar juga akan rusaknya walaupun ribuan karomah yang diri ini miliki.
"Allah Ta`ala memang sengaja menciptakan dunia yang di dalamnya terdapat kesusahan dan kerusuhan agar diri ini menjadi jemu dan tak berlebihan mencintai dunia ini”
Maka disinilah masuk dalam wilayah Maqom Khowas yang akan menuju kepada Khowasul Khowas.
1 ) Usaha untuk menilai,mengevaluasi dalam kemajuan atau meningkatnya amal shaleh yang dilakukan dan kesalahan-kesalahan atau maksiat yang dikerjakan.
2 ) Memberi sanksi pada diri ini sendiri jika melakukan kesalahan
3 ) Memonitoring, mengontrol dan mengevaluasi sejauh mana proses-proses yang sudah dilakukan
Dikutip dari Buku Al Fuaad Fi Nuurin ( Kitab Tanpa Berencong /Terbelah) Kemurnian Tauhid Jilid Cetakan ke 4 Edisi Revisi.
Bagi yang ingin mengikuti kami di Mobile Android atau Iphone dapat mengklik tombol dibawah ini :
Follow @Uzlah2009
Dusta Seorang Guru Tauhid yang Nampak Mendustakan
Dalam mengkaji ilmu ini dalam penyaksian yang terpandang adalah Haq namun bila masih saja yang sholat di cela yang tidak sholat di bangga-banggakan begitu juga sebaliknya,maka nampak dusta dan rusak ilmu hakekat dan ma`rifat pada diri, begitu pandai diri ini mengucapkan :
مَوْتُوْاقَبْلَ اَنْ تَمُوْتُوْا
“Matilah kamu sebelum mati sesungguhnya”Abu Bakar r.a, yang disisakan hanya Allah Ta`ala dan Rasulullah, adapun selain itu hartanya disedekahkan tanpa ada yang tersisa sedikitpun sedangkan diri ini sedekah hanya sisa dari jajan, harta hilang sesak dada dan mengumpat, jika ini terjadi pada diri ini dan diri ini adalah : seorang Syeikh, tuan guru, guru besar maka bangunkanlah diri ini, sadarkanlah diri ini dan nasehatilah diri ini bahwa sesungguhnya RUSAKLAH MUROQOBAH, MUHASABAH(1), MUAQOBAH(2) dan MUTABA`AH(3) pada diri dan segeralah tinggalkan diri ini jika tidak sadar juga akan rusaknya walaupun ribuan karomah yang diri ini miliki.
فَلَا تُزَكُّوٓاْ أَنفُسَكُمۡۖ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَنِ ٱتَّقَىٰٓ (٣٢
Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa. (Qs An Najm 53:32)
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٌ۬ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٍ۬ۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok [akhirat], dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Qs Al Hashr 59:18)
فَأَقِمۡ وَجۡهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفً۬اۚ فِطۡرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِى فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيۡہَاۚ لَا تَبۡدِيلَ لِخَلۡقِ ٱللَّهِۚ ذَٲلِكَ ٱلدِّينُ ٱلۡقَيِّمُ وَلَـٰكِنَّ أَڪۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ (٣٠
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama [Allah]; [tetaplah atas] fithrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fithrah itu. Tidak ada perubahan pada fithrah Allah. [Itulah] agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Qs Ar Ruum 30:30)."Allah Ta`ala memang sengaja menciptakan dunia yang di dalamnya terdapat kesusahan dan kerusuhan agar diri ini menjadi jemu dan tak berlebihan mencintai dunia ini”
Maka disinilah masuk dalam wilayah Maqom Khowas yang akan menuju kepada Khowasul Khowas.
2 ) Memberi sanksi pada diri ini sendiri jika melakukan kesalahan
3 ) Memonitoring, mengontrol dan mengevaluasi sejauh mana proses-proses yang sudah dilakukan
Dikutip dari Buku Al Fuaad Fi Nuurin ( Kitab Tanpa Berencong /Terbelah) Kemurnian Tauhid Jilid Cetakan ke 4 Edisi Revisi.
Comments