Ibadah Umrah dan haji yang didustakan dan mendustakan-Nya

Duniacahayahati.blogspot.com Situs tentang Ilmu Ma`rifatullah (Tauhid) Didalamnya banyak mengandung Ilmu Hikmah yang hanya dapat dirasakan oleh orang-orang yang diberikan Ilmu ini.


Ibadah Umrah dan haji yang didustakan dan mendustakan-Nya

Berapa banyak yang berangkat menunaikan ibadah haji dan umroh namun kenyataan setelah kembalinya tetaplah berbuat maksiat, tetaplah mendustakan ibadah itu dan mendustakan Allah Ta`ala atas ibadah pada diri ini, sudah berapa banyak yang menunaikan namun setelah kembali ke tanah air seyogyanya semakin hidup masjid dan semakin agamis tentunya, namun kenyataan jauh api dari panggang

Ibadah yang begitu mahal dilaksanakan namun ibadah yang gratis dilalaikan bahkan Masjid disamping rumahpun dilupakan, padahal sewaktu melaksanakan Ibadah Umroh dan Haji berteriak lantang "Labaik Allahumma Labaik" (Aku datang memenuhi panggilanMu Ya Allah aku datang memenuhi panggilanMu) namun setelah pulangnya tidak pernah lagi terucap saat azdan berkumandang, maka nampaklah dustanya bahkan mendustakan ibadah serta ucapannya itu.
"Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu". (QS Al-Anfal 8:35).
Pandai diri ini sudah merasa menunaikan Haji dan umroh, namun saat mendengar adzan lupa dengan perkataannya “labaik Allahumma labaik” kupenuhi panggilan-Mu ya Allah kupenuhi panggilan-Mu namun setelah pulang ketanah air tak ada lagi kata itu keluar disaat berkumandang adzan, berdusta diri ini kepada Allah Ta`ala, diri inipun bertanya kepada diri ini sendiri pada hari pembalasan kelak, diri ini memikul pahala dan bertanya diri ini hendak di bawa kemanakah pahala Itu ?, diri inipun menjawab hendak di bawa dan di hadapkan kepada Allah Ta`ala, untuk apa ? agar diri ini mendapatkan surga, diri inipun terdiam sejenak dan bertanya lagi modalnya dari mana sehingga mendapatkan pahala tersebut, dijawab oleh diri sendiri dari Allah Ta`ala, tidakkah malunya diri ini sudah diberi modal sehingga dapat melakukan ibadah kepada-Nya dan diberi keuntungan berupa pahala, namun tetap saja diri ini ingin meminta untung dari pahala tersebut, tidak didunia sifat tamak ini di akhiratpun masih berlaku sifat tamak ini, Ya Allah malu diri ini kepada-Mu, berdusta diri ini kepada-Mu.

وَءَاتَٮٰكُم مِّن ڪُلِّ مَا سَأَلۡتُمُوهُ‌ۚ وَإِن تَعُدُّواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ لَا تُحۡصُوهَآ‌ۗ إِنَّ ٱلۡإِنسَـٰنَ لَظَلُومٌ۬ ڪَفَّارٌ 
“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).”   (Qs Ibrahim 14: 34).

Artikel diatas adalah Syarah yang Dikutip dari Buku Al Fuaad Fi Nurin (Cahaya Hati Nurani) Kemurnian Tauhid

Comments

Popular posts from this blog

Kitab Al Hikam Sesat

Hukum Mengirim Al Fatihah atau menghadiahkan Al Fatihah kepada yang sudah meninggal

Pelajaran Nahwu Shorof Bab Al Marifat & Annakiroh