Sedekah Perkataan yang Baik itu lebih baik dari harta
Duniacahayahati.blogspot.com Situs tentang Ilmu Ma`rifatullah (Tauhid) Didalamnya banyak mengandung Ilmu Hikmah yang hanya dapat dirasakan oleh orang-orang yang diberikan Ilmu ini.
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah"
Didalam Hadits Qudsi yang Shohih :
Diriwayatkan dari 'Adiy ibn Hatim r.a., beliau berkata, ketika aku sedang berada disamping
Rasulullah ﷺ, kemudian datanglah dua orang laki-laki, salah satunya mengadukan tentang
kemiskinan, dan lelaki yang lainnya mengadukan tentang perampokan di jalan, kemudian Rasulullah ﷺ bersabda, “Adapun mengenai perampokan, sesungguhnya kelak dalam waktu yang tidak lama, akan datang suatu masa, ketika sebuah kafilah tidak memerlukan pengawal saat menuju Makkah,
dan adapun tentang kemiskinan, tidak akan datang hari Kiamat, (sehingga datang masa dimana) seorang diantara kalian berdiri untuk mencari orang yang mau menerima sedekah, namun tidak dapat menemukan seorangpun yang mau menerimanya, kemudian (dihari kiamat) setiap orang diantara kalian akan berdiri dihadapan Allah, yang tidak ada diantaranya dan Allah hijab/tabir, dan tidak pula ada penerjemah yang menerjemahkan/juru bicara untuk orang tersebut, kemudian Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
'Bukankah Aku telah memberimu harta?' Kemudian orang itu menjawab, 'benar', kemudian Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman, 'bukankah telah aku utus kepadamu seorang Rasul? ', lalu orang itu menjawab, 'benar', kemudian ia melihat ke arah kanannya, maka ia tidak mendapati kecuali Neraka, kemudian dia melihat ke arah kirinya, dan tidak mendapati kecuali Neraka. Maka jagalah diri-diri kalian dari api Neraka, meskipun dengan (bersedakah) separuh buah kurma, dan jika dia tidak mendapatinya (kurma/barang untuk bersedekah) maka (bersedekahlah) dengan perkataan yang baik”
( Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari).
Ketahuilah dalam pergaulan diri ini sehari-hari banyak sekali mengeluarkan kata-kata celaan, sumpah serapah dan lain-lainya begitu juga berda`wah saling mencela satu sama lain yang tidak sepeham dengan nya, sehingga dalam berda`wah pun menjadi suatu yang istidroj yang membahayakan diri ini sendiri padahal Rasulullah bersabda :
وَعَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَنْ عَيَّرَ أَخَاهُ بِذَنْبٍ لَمْ يَمُتْ حَتَّى يَعْمَلَهُ ) أَخْرَجَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَحَسَّنَهُ وَسَنَدُهُ مُنْقَطِعٌ
Dari Muadz Ibnu Jabal r.a bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa menghina saudaranya karena suatu dosa ia tidak akan mati sebelum melakukannya." (Hadits hasan riwayat Tirmidzi ).
Apakah diatas hanya sekedar dalil atau tulisan saja namun pada kenyataan dilapangan para dai suka mencela yang lainnya yang tidak sepaham apa yang dipahaminya.
Dikutip dari Syarah Al Fuaad Fi Nurin (kemurnian Tauhid)
Comments