Benarkah cinta kita kepada Allah ?
Duniacahayahati.blogspot.com Situs tentang Ilmu Ma`rifatullah (Tauhid) Didalamnya banyak mengandung Ilmu Hikmah yang hanya dapat dirasakan oleh orang-orang yang diberikan Ilmu ini.
Benarkah cinta kita kepada Allah ?
Bukanlah orang yang mencinta itu yang meminta-minta apa-apa darinya, tetapi sesungguhnya seorang yang cinta kasih itu ialah yang berkorban untukmu, bukan yang engkau memberi apa-apa padanya.
Abu Abdullah Al Qurasyi berkata : Sesungguhnya hakikat cinta itu, jika engkau telah dapat memberikan keseluruhanmu kepada yang engkau cinta sehingga tidak ada sisa apa-apa padamu.
Dalam hadits Qudsi Allah berfirman kepada Nabi Isa alaihi salam : Apabila Aku melihat hati Hamba-Ku tidak ada padanya cinta dunia dan akhirat niscaya Aku penuhi hati itu dengan cinta pada-Ku.
didalam hadits Qudsi yang lain Allah berfirman kepada Nabi Dawud alahi salam: Wahai Dawud sungguh Aku telah mengharamkan cinta-Ku untuk masuk kedalam hati yang dimana dalam hati itu ada cinta kepada lain-Ku.
Manusia dianugerahkan rasa cinta, maka cinta ini pun lebih dominan kepada siapa ? dalam hal ini sangatlah penting untuk mengoreksi, evaluasi dan intropeksi diri sendiri.
Jika cinta kepada Allah Ta`ala maka apapun diri ini lakukan apa yang diperintahkan-Nya bahkan harta yang melalaikanpun akan disedekahkan semua jika ternyata diri ini lalai dalam hal ibadah seperti yang dilakukan oleh Umar Bin Khatab ra,
Jika diri ini sudah berma`rifat kepada Allah ternyata kecintaan yang di suarakan oleh diri ini pada saat divisualisasikan banyak nampak dustanya karena masih ada cinta pada yang lain.
Benarkah cinta kita kepada Allah ?
Benarkah cinta kita kepada Allah ?
Benarkah cinta kita kepada Allah ?
Hanya diri inilah yang dapat menilainya jawaban diatas karena pembuktian atas cinta itu yang merasakan adalah diri sendiri bukan orang lain.
Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan [dari] berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (QS At-Taubah 9:24)
Imam Ghazali mengatakan bahwa cinta kepada Allah adalah tujuan puncak dari seluruh maqom spritual dan dia menduduki derajat yang tertinggi, "Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya"
Ali bin Abi Thalib RA pernah berkata: "Ada hamba yang beribadah kepada Allah karena ingin mendapatkan imbalan, itu ibadahnya kaum pedagang. Ada juga hamba yang beribadah karena takut siksaan, itu ibadahnya budak. Lalu ada sekelompok hamba yang beribadah karena cinta, itulah ibadahnya orang mukmin”.
Bagi yang ingin mengakses melalui Iphone atau Android silahkan klik tombol dibawah ini :
Comments