Mengapa Kaum Wahhabiyyah mengambil sikap penentangan extstrem terhadap Sufiesme ?

Duniacahayahati.blogspot.com Situs tentang Ilmu Ma`rifatullah (Tauhid) Didalamnya banyak mengandung Ilmu Hikmah yang hanya dapat dirasakan oleh orang-orang yang diberikan Ilmu ini.

Mengapa Kaum Wahhabiyyah mengambil sikap penentangan extstrem terhadap Sufiesme ?

Mengapa Kaum Wahhabiyyah mengambil sikap penentangan extstrem terhadap Sufiesme ? jawaban yang paling nampak dan jelas adalah : Disebabkan pengaruh Ibnu Taiymiyyah dan kritiknya yang keras terhadap pelaksanaan Bid`ah-Bid`ah yang dilakukan Sufi yang tidak berlandaskan Sunnah akan tetapi pandangan Ibnu Taymiyyah tentang Sufiesme secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut :"Sikap yang benar dalam sufiesme atau dalam hal lainnya adalah menerima apa yang sesuai dengan Al Qur`an dan Sunnah serta menolak apa yang tidak sesuai dengan keduannya.

Sikap ini sama dengan para reformer Sufi dari dalam yakni dari Tarekat Naqsyabandiyyah atau Ahmad Ibnu Idris disisi lain ada faktor lain dalam pada situasi Arab yang membuat Muhammad Ibn Abd Al Wahhab dan gerakannya mengambil Sikap yang lebih keras dan lebih tanpa Kompromi yakni dengan mengangkat senjata mengumandangkan JIHAD terhadap Para Sufi yang menyimpang dari Sunnah, dikarenakan gerakan dari dalam Sufi sendiri yakni para Sufi Reformer yang sesuai Al Qur`an dan Sunnah belum mampu memurnikan Islam dalam masyarakatnya sendiri pada suku Arab di Najd, sehingga Sufi reformer dan gerakan Wahhabiyyah bersama-sama memerangi para sufi yang menyimpang sebagai bentuk PENOLAKAN TOTALITAS TERHADAP SUFIESME yang tidak sesuai Al Qur`an dan Assunnah.

Siapakah Ahmad Ibnu Idris ?

Ahmad Ibnu Idris (1750 atau 1760 - 1837 ) Beliau tidak dianggap sebagai seorang Sufi Intelektual yang terkenal, Beliau juga bukanlah seorang penulis ilmiah yang produktif dan jelas sekali Beliau tidak pernah mengaku sebagai seorang teosofi yang cemerlang, namun para pakar - pakar masa kini menepatkan beliau sebagai tokoh cikal bakal sufi-sufi baru yang dinamis yang kemudian terkenal pada abad XIX, adapun 3 murid beliau menjadi pendiri-pendiri tarekat-tarekat Sufi, yakni : Muhammad Ibnu Ali As Sanusi dari Afrika Utara sebagai pendiri Tarekat Sanusiyyah di Libya, Muhammad Ibnu Usman  Al Mirgani dari Makkah sebagai Pendiri tarekat Khatmiyyah di Sudan dan Ibrahim Al Rasyid dari Sudan sebagai pendiri Tarekat Rasyidiyyah dan cabang-cabangnya di Sudan dan Somalia.

Baca Juga Benarkah Prof Quraish Shihab Syiah ?

Maka dapat disimpulkan bahwa Ahmad Ibnu Idris terkenal dari Kontak personal dan komunikasi antar mulut ke mulut dibandingkan dengan tulisan-tulisannya yang sebagian besar berupa catatan-catatan murid-muridnya dalam bentuk risalah-risalah sufi singkat dan fragmen-fragmen penafsiran Al Qur`an dan Al Hadits, Beliau sangat terkenal dengan doa-doa dan wirid-wirid yang diriwayatkannya adapun doa dibawah ini merupakan ciri khasnya :
" Ya Allah bersihkanlah Aku dari segala kotoran, kesalahan, penyakit, dosa, penyimpangan, kelalaian, pelanggaran hukum,selubung (penumpang gelap), dan pengasingan sebagaimana Engkau membersihkan Nabi-Mu Muhammad, semoga Allah mencurahkan rahmat dan keselamatan kepadanya dan keluarganya lahir dan bathin, Wahai Tuhan semesta Alam".
Adapun Keterangan-keterang tentang tanggal kelahiran Beliau tidak dapat dipastikan meskipun sudah ada upaya-upaya khusus untuk menyelidikinya, Namun dari beberapa sumber Beliau dilahirkan di Maysur dekat Fez di Maroko pada 1750 atau 1760 pada masa mudanya Beliau terkenal dengan kesholehannya.

BAGAIMANA AHMAD IBNU IDRIS SEBAGAI TOKOH SUFI DAPAT BERGANDENGAN TANGAN DENGAN KAUM WAHHABIYYAH ?


Bagi yang ingin mengakses melalui Iphone atau Android silahkan klik tombol dibawah ini :


Comments

Popular posts from this blog

Kitab Al Hikam Sesat

Hukum Mengirim Al Fatihah atau menghadiahkan Al Fatihah kepada yang sudah meninggal

Tentang Kebenaran Ilmu Laduni