Tertipu dengan pandangan dan Kufur Nikmat

Duniacahayahati.blogspot.com Situs tentang Ilmu Ma`rifatullah (Tauhid) Didalamnya banyak mengandung Ilmu Hikmah yang hanya dapat dirasakan oleh orang-orang yang diberikan Ilmu ini.

Tertipu dengan pandangan dan Kufur Nikmat

Setiap manusia akan dan pasti mengalami hal ini yakni selalu memandang diri orang lain lebih baik dalam kehidupan dan perekonomiannya sesuai dengan kata pepatah Halaman Rumput tetangga lebih hijau dari halaman rumput sendiri.

Didalam kehidupan diri ini jika bertemu sahabat dan diajak ngobrol maka selalu mendengar perkataan sahabat : saya kerja berpisah dengan Istri dan anak sehingga ingin mencari kerja yang dekat dekat mereka, Begitu juga yang belum mendapat kerjaan disaat lamaran kerja diterima namun dipelosok pedalaman, maka dengan sangat girang serta ucapan syukur yang tidak putus-putus bibir ini mengucapkan Alhamdulillah, disaat sudah berjalan 2 tahun maka nampaklah syukur tadi berbuah pengingkaran (kufur nikmat).

Disaat keluar kerja dan mendapatkan kerjaan yang baru serta dekat dengan Istri dan anak, maka syukur itupun terucap kembali namun disaat berjalannya waktu yakni melihat orang lain yang dipandang lebih baik, maka Kufur nikmatpun datang kembali, begitu lah kehidupan manusia ini dalam menjalani tahapan-tahapan yang di Ucapkan oleh Rasulullah Shollallahu Alaihi Wassalam:

نَعَمْ إِنَّ اْلقُلُوْبَ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللهِ يُقَلِّبُهَا كَيْفَ شَاء
“Benar, sesungguhnya hati itu berada diantara jari-jari Allah, Ia membolak-balikannya sekehendakNya”.(HR.At-Tirmidzi dishahiihkan Syeikh Al-albaaniy dalam shahiih at Tirmidzi).
Masihkan Diri ini tidak menyadarinya bahwa hati ini dibolak – balik ?, Masihkah diri ini tidak menyadari bahwa kedudukan diri ini LA QUWWATA ILLA BILLAH, Masihkah diri ini tidak menyadarinya berperan menjadi Fir`aun dan Qorun Abad Baru serta Abu Jahal dan Abu Lahab ?

Jika diri ini mengalaminya, maka mulailah mencari kebenaran yang Hakiki bagaimana diri ini kerja untuk makan, kerja untuk ekonomi, kerja untuk Istri dan anak apa bedanya dengan Binatang ternak, Kerja Makan, melahirkan menyusui anak dan seterusnya yang mana perputaran ini selalu berulang dan siklus ini tidak berhenti. Karena jika kerja sekedar kerja Monyetpun bisa bekerja, Sholat sekedar sholat maka Kerapun bisa Sholat.

Ketahuilah setiap manusia menjalani kedudukannya masing-masing sesuai dengan Taqdir yang sudah ditetapkan Allah.

Disinilah diri ini sesungguhnya tidak sanggup bekerja dan menghidupkan Istri dan Anak jika merasa mampu tanpa pertolongan Allah, maka diri ini akan merasakan bagaimana diri ini akan meninggalkan mereka didunia? Apakah merasa bahwa tidak ada diri ini maka merekapun tidak hidup ? (Fir`aun dan Qorun abad baru).
Disinilah TAUHID sangat nampak sebagaimana yang dijelaskan di Buku Al Fuaad Fi Nurin (Cahaya Hati Nurani) kemurnian Tauhid.
Silahkan membaca artikel : Tuhan Maha Kecil ketika divisualisasikan

Comments

Popular posts from this blog

Kitab Al Hikam Sesat

Hukum Mengirim Al Fatihah atau menghadiahkan Al Fatihah kepada yang sudah meninggal

Pelajaran Nahwu Shorof Bab Al Marifat & Annakiroh