Amal Ibadah bukanlah Jaminan Surga

Duniacahayahati.blogspot.com Situs tentang Ilmu Ma`rifatullah (Tauhid) Didalamnya banyak mengandung Ilmu Hikmah yang hanya dapat dirasakan oleh orang-orang yang diberikan Ilmu ini.

Sebesar & Sebanyak apakah Amal Kita Di Dunia

Menetapkan Hukum Qiyas tidak diperkenankan mengambil dari Pendapat Para Ulama siapapun ulamanya. dikarenakan Pondasi Hukum Asalnya tidak menguatkan menyebabkan hal minal Furu` ilal Furu` (sesuatu hal yang sudah berselisih menuju perselisihan yang baru). Menetapkan Hukum Qiyas harus diambil dari Hukum Asalnya yaitu: Qur`an dan Al-Hadits (sunnah) tidak boleh keluar dari ini dalam menetapkan Fatwa Qiyas karena Hukum Qiyas harus kuat Pondasinya lebih dahulu yaitu Hukum Asalnya.  Jangan menjelaskan sesuatu yang kita sendiri belum memahaminya dan mendalaminya begitupula bagaimana cara menjelaskannya.

Ma`rifat Kepada Allah itu adalah Karunia yang besar uang diberikan Allah kepada seorang Hamba, Maka Jika Allah membukakan bagimu suatu jalan untuk mengenal-Nya, maka amal-amalmu hanyalah sebatas amalan yang tidak berharap lagi akan Pahala dan Surga atas amal itu dan amal-amalmu yang dikerjakan bukan lagi sekedar Perintah atau Ancaman semata-mata namun amal-amalmu semata-mata tertuju kepada Dzat Allah sebagai wujud PENGABDIAN  RASA SYUKURMU kepada-Nya jika mengerjakan amal-amal sudah dapat menikmatinya maka itulah Karunia Allah yang diberikan kepada Hamba-Hamba yang di Kehendaki-Nya..

Jika mengerjakan suatu amalan masih Pilih-pilih, bersedekah masih pilih-pilih besaran uang yang mana mau diberikan? menolong orang harus pilih-pilih (Kolusi dan Nipotisme) Maka Proses ini sangatlah Jauh kepada Pencipta-Nya..

Sesungguhnya Allah hanya menerima Amal-Amal kebaikan yang dilupakan Hamba-Nya walaupun Amal kebaikan itu amat sangat kecil sekali bahkan sering diabaikan oleh Hamban-Nya dan semata-mata Karena Allah bukan karena Surga dan Pahala..

Analog : Perumpamaan namun bukan perumpamaan yang sesungguhnya....

Ada 3 orang bertamu kerumah A  dan Rumah A sangat besar dan Mewah serta penuh dengan Perabotan mewah dan lukisan yang indah dan mahal, setibanya mereka dirumah itu terdengar suara dari dalam"mereka disuruh masuk " sehingga seorang melihat rumahnya dan perabotnya semata sehingga melalaian si Pemilik Rumah....dan seorang Lagi sibuk melihat lukisan sehingga melalaikan yang punya rumah dan seorang lagi tidak tertarik pada rumah,perabot dan lukisan serta hidangan yang disediakan, dia hanya tertarik pada Pemilik Rumah itu maka Pemilik Rumah membawanya ketempat2 yang lebih indah disertai Hidangan yang lebih menghebohkan...

Itulah sebuah Analog yang dapat memberikan penjelasan bahwa bukanlah Surga dan pahala itu Tujuan yang sesungguhnya dan bukanlah pula amal-amal itu sebagai tempat bergantung dan bersandar untuk meraih Surga itu, Namun semata-mata Rahmat dan Ridho-Nya lah yang membawa kita kebahagian yang Hakiki dan kekal.

”Dan Dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutu bagi-Nya dalam menetapkan hukum”. (Qs. Al-Kahfi : 26)

Hadits Rasulullah yang disampaikan ke Muaz menerangkan bahwa banyak amalan-amalan kebaikan yang dilemparkan balik oleh Allah kepada Hambanya.

Maka Jadikanlah Amal-amal kebaikan itu untuk mendekatkan diri Kepada-Nya bukan mengharapkan kence blence atau embel-embel serta dipenuhi penumpang gelap yang seolah-olah seorang Makhluk meyakini bahwa amalannya dapat membawanya kesurga, begitu banyakkah amalnya sehingga meyakini bahwa dia Ahli surga ? jika hitung-hitungan dengan Allah tentu amal sebanyak apapun tidaklah pantas mendapatkan surga dan itu jauh sekali dari pantas.

Bagi yang ingin mengikuti kami di Mobile Android atau Iphone dapat mengklik tombol dibawah ini :

Comments

Popular posts from this blog

Kitab Al Hikam Sesat

Hukum Mengirim Al Fatihah atau menghadiahkan Al Fatihah kepada yang sudah meninggal

Pelajaran Nahwu Shorof Bab Al Marifat & Annakiroh