Kedustaan dan kesombongan dalam Tawadhu (Merendahkan diri)

Duniacahayahati.blogspot.com Situs tentang Ilmu Ma`rifatullah (Tauhid) Didalamnya banyak mengandung Ilmu Hikmah yang hanya dapat dirasakan oleh orang-orang yang diberikan Ilmu ini.

Kedustaan dan kesombongan dalam Tawadhu (Merendahkan diri)


Jika diri ini merasa bertawadhu, maka berarti diri ini benar-benar sombong, dikarenakan tidaklah mungkin diri ini merasa Tawadhu kecuali jika diri ini merasa besar atau tinggi (berderajat), karena itu bila diri ini menetapkan bahwa diri ini besar atau berderajat tinggi, maka benar-benar diri ini telah sombong (mutakabbir), Maka apabila diri ini menetapkan diri ini tawadhu (merendah diri) padahal diri ini seorang yang besar dan tinggi (berderajat), maka diri telah nyata melakukan kesombongan (mutakabbir).

Seseorang yang merasa tawadhu (merendahkan diri) disebabkan diri ini merasa lebih dan merasa besar serta merasa paham, hanya saja diri ini merendah dan perasaan itulah hakikat suatu kesombongan yang Khofi (Tersembunyi) namun nampak jelas.

Menghina orang lain adalah suatu kesombongan yang Jali (JELAS dan TERANG) dikarenakan menghina orang lain disebabkan merasa diri ini benar,besar dan tinggi kedudukan derajatmya.

Bukanlah orang tawadhu itu seorang yang bila bertawadhu kemudian merasa bahwa diri ini sudah mengalah atau merendahkan diri, akan tetapi orang tawadhu itu ialah : yang bila berbuat sesuatu merasa diri ini belum layak mendapatkan kedudukan itu.

Seseorang tidak dapat bertawadhu kepada Allah hingga mengetahui kedudukan dirinya, selama seseorang itu merasa ada orang yang lebih jahat dari pada dirinya, maka itulah kesombongan.

Bilakah seseorang itu bertawadhu ? Jika dirinya tidak merasa ada kedudukan atau kemuliaan dan tawadhu seseorang itu menurut kadar ma`rifatnya terhadap Tuhan dan dirinya.

Adapun Hakikat Tawadhu yang sesungguh-sungguhnya adalah : yang timbul karena melihat kebesaran Allah dan terbukanya sifat-sifat Allah, sebab siapa yang merasa dirinya ada kemuliaan dan kedudukan, maka perasaan itu sebagai kesombongan sehingga merendahkan diri, bentuk merendahkan diri inilah adalah suatu kesombongan.

Kajian Al-Hikam oleh Elfiansyah Elham Spd


Comments

Popular posts from this blog

Kitab Al Hikam Sesat

Hukum Mengirim Al Fatihah atau menghadiahkan Al Fatihah kepada yang sudah meninggal

Pelajaran Nahwu Shorof Bab Al Marifat & Annakiroh